Sunday, April 22, 2007

Sunday, March 4, 2007

WHITE DOVE

A place without a name

Under a burning sky
There's no milk and honey here

In the land of God

Someone holds a sign

It says we are human, too

And while the sun goes down

The world goes by


Waves, big like a house

They're stranded on a piece of wood

To leave it all behindTo start again

But instead of a new life

All they find is a door that's closed

And they keep looking forA place called home


Can anyone tell me why (can anyone tell me why)

The children of the world (children of the world)

Have to pay the price (pay the price)
And now you're telling me

You've seen it all before

I know that's right but still It breaks my heart

Well, the golden lamb we've sent

Makes us feel better now

But you know it's just a dropIn a sea of tears


White dove

Fly with the wind

Take our hope under your wings

For the world to know That hope will not dieWhere the children cry


ALHAMDULILLAH, THANKS YOU ALLAH......

Sadarkah kita...?


Angkat tangan anda kemudian acungkan jari telunjuk anda lalu tempelkan ke bangku atau meja atau buku atau layar yang anda baca ini sehingga debu-debu yang ada pada tempat tersebut menempel ke jari telunjuk anda.


Jika sudah demikian lalu tempelkan jari anda tersebut ke hidung anda kemudian lihat dengan mata anda apakah ada sesuatu disana. Ya, barangkali ada debu-debu yg menempel disana adalah yg anda lihat dan anda dapat mengatakan dengan jelas sedekat itu bahwa anda melihat debu tersebut.


Sekarang anda coba bersihkan debu-debu yang menempel didepan mata anda tepatnya dibatang hidung anda, sekarang lihat apakah ada sesuatau barangkali anda menjawab sekarang sudah bersih tiada suatu apapun disitu. Itu anggapan anda tetapi tengoklah kembali hidung didepan mata anda sudah bersihkah? Ataukah masih ada sesuatukah yang tertinggal disitu bakterikah, kumankah, yang tak terlihat kasat mata?warnanya apa? Bentuknya bagaimana?dia sedang apa? Entah ada berapa macam pertanyaan yg dapat tersampaikan dari depa mata kita.


Tapi yg jelas ketika anda mengatakan bahwa yg ada didepan saudara adalah tiada adalah suatu hal yang salah
Ternyata dihadapan anda ada berjuta-juta orgainisme mmikroskopis yg ada disitu. Tengoklah kembali hidung anda sadarkah diri anda mata anda yg sangat dekat dengan hidung tersebut ternyata tidak sadar bahwa ada sesuatu disana ada mahluk yg sangat mini ciptaaan Allah. Sama seperti kita dia ialah ciptaan Allah.


Sahabat pernahkah engkau sadar ketika anda duduk barangkali ada mahluk lain yg kita duduki, ketika engkau melakukan zina ada mereka-mereka yg tahu tentang dirimu, ketika engkau berbuat kejahatan ada organisme-organisme lain yg tahu tentang dirimu. Dialah organisme mikroskopis itu seperi kuman, amoeba,paramecium, bakteri dsb. Mereka melihatmu dan tanpa sadar kita tak bisa melihat mereka.


Organisme2 tersebut mereka bertasbih tiada jenuh dgn cara mereka sendiri. Sering kita secara sadar menulikan telinga, membutakan mata bahwa Allah selalu melihat kita, Allah selalu mendengar kita.
Organisme miskroskopis....tiada pernah sadar dengan kehadiran mereka dan itu adalah bukti yg nyata.


Sahabat sadarkah diri ini sedikit bukti kecil saja dari organisme mikroskopis tadi betapa Maha Kuasanya Dia dan memberi pesan bagi kita agar kita selalu tersadar bahwa Allah Maha Besar, selalu bertafakur memberikan syukur, serta selalu ingat Allah maha mendengar Allah maha melihat.


FIKR! Abdillah-psychology UMS
Wallahualam bishowab

J I H A D



Teriakan anak-anak yatim dan kaum hawa
Diantara medan pertempuran
Segalanya musnah tanpa bekas
Segalanya hancur menjadi puing
Segalanya tinggal puing hitam berserakan

Palestina itukah wajahmu
Irak itukah deritamu
Afghan itukah tangismu
Ataukah bosnia itukah teriakanmu

Ketenangan hilang tak berarti
Kesenangan kembali ke alam mimpi
Dan kedamaian hanya menjadi sebuah janji

Roda zaman menggilas dan mengejar tanpa sadar
Perlahan kita hancur setelah lama tertidur
Tergencet,tergilas dan tertebas oleh sang waktu
Ketika semua itu sudah terjadi akankah kita hanya berdiam diri
Melihat saudara kita perlahan mati

Wahai jiwa-jiwa yang beriman
Wahai jiwa-jiwa yang bertakwa
Wahai jiwa-jiwa mujahid
Wahai saudara-saudaraku sedarah dan seakidah

Apakah hidup ini terlalu indah untuk kau tinggalkan
Hanya demi harta menyilaukan dan kesenangan sesaat penuh dengan kesesatan
Ataukah panggilan Allah terlalu indah untuk kau jelang
Bertabur indahnya nikmat akhirat yang menyegarkan lagi penuh dengan keberkahan

Wahai jiwa-jiwa yang beriman
Wahai jiwa-jiwa yang bertakwa
Wahai jiwa-jiwa mujahid
Wahai saudara-saudaraku sedarah dan seakidah

Tegakkanlah syariatmu,tegakkanlah aqidahmu
Lindungilah dienmu,lindungilah saudaramu
Katakanlah pada dunia,katakanlah pada sejarah
Kami siap bermandi darah,kami siap bertumpah darah
Saksikanlah kami yang terikat erat
Saksikanlah kami yang sekarat
Membela akidah kami dengan Jihad
Fikr_Abdillah -psycholgy UMS

Monday, February 19, 2007

Terapi Cinta...........

Penyakit mabuk cinta (al isyq) akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari rasa mahabbah (cinta) kepada Allah, selalu berpaling dari-Nya dan dipenuhi kecintaan kepada selain-Nya. Hati yang penuh cinta kepada Allah dan rindu bertemu dengan-Nya pasti akan kebal terhadap serangan virus ini, sebagaimana yang terjadi dengan Yusuf 'alaihissalam,
''Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf pun termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih...(QS Yusuf : 24).
Nyatalah bahwa ikhlas merupakkan imunisasi manjur yang dapat menolak virus ini dengan berbagai dampak negatifnya, berupa perbuatan jelek dan keji. Artinya, memalingkan seseorang dari kemaksiatan harus dengan menjauhkan berbagai sarana yang menjurus ke arah itu.
Berkata ulama salaf, ''Penyakit cinta adalah getaran hati yang kosong dari segala sesuatu selain apa yang yang dicinta dan dipujanya. Allah berfirman mengenai ibu Nabi Musa alaihissalam,
''Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah). (QS Al Qashash : 10).
Yakni kosong dari segala sesuatu, kecuali Musa; karena sangat cintanya kepada Musa dan
bergantungnya hatinya kepada Musa.
Bagaimana Virus Ini Bisa Berjangkit?
Penyakit al isyq terjadi karena dua sebab. Pertama, karena menganggap indah apa-apa yang dicintainya. Kedua, perasaan ingin memiliki apa yang dicintainya. Jika salah satu dari dua faktor ini tak ada, niscaya virus tidak akan berjangkit. Walaupun penyakit kronis ini telah membingungkan banyak orang dan sebagian pakar berupaya memberikan terapinya, namun solusi yang diberikan belum mengena.
Makhluk Diciptakan Saling Mencari yang Sesuai Dengannya
Berkata Ibnu Al Qayyim, ketetapan Allah dengan hikmahNya menciptakan makhlukNya dalam kondisi saling mencari yang sesuai dengannya. Secara fitrah saling tertarik dengan jenisnya, dan sebaliknya akan menjauh dari yang berbeda dengannya.
Rahasia adanya pencampuran dan kesesuaian di alam ruh, menyebabkan adanya keserasian serta kesamaan, sebagaimana adanya perbedaan di alam ruh akan berakibat tidak adanya keserasian dan kesesuaian. Dengan cara inilah tegaknya urusan manusia. Allah berfirman,
''Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. (QS Al A'raf : 189).
Dalam ayat ini Allah menjadikan sebab perasaan tenteram dan senang seorang lelaki dan bentuknya. Jelaslah faktor pendorong cinta tidak bergantung dengan kecantikan rupa. Tidak pula kerana adanya kesamaan dalam tujuan dan keinginan, ataupun kesamaan bentuk dan dalam mendapat petunjuk. Pun demikian tidak dipungkiri, bahwa hal-hal ini merupakan salah satu penyebab ketenangan dan timbulnya cinta.Nabi pernah mengatakan dalam sebuah hadits,
''Ruh-ruh itu ibarat tentara yang saling berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan bersatu dan yang saling mengingkari akan berselisih.'' (HR. Bukhori dan Muslim)
Dalam Musnad Imam Ahmad diceritakan, bahwa asbabul wurud hadits ini yaitu ketika seorang wanita penduduk Makkah yang selalu membuat orang tertawa hijrah ke Madinah, ternyata dia tinggal dan bergaul dengan wanita yang sifatnya sama sepertinya. Yaitu senang membuat orang tertawa. Karena itulah Nabi mengucapkan hadits ini.
Karena itulah syariat Allah menghukumi sesuatu sesuai jenisnya. Mustahil syariat menghukumi dua hal yang sama dengan perlakuan yang berbeda atau mengumpulkan dua hal yang kontradiktif. Barang siapa yang berpendapat lain, maka jelaslah minimnya ilmu pengetahuannya terhadap syariat ini atau kurang memahami kaidah persamaan dan sebaliknya.
Penerapan kaedah ini tidak saja berlaku di dunia. Lebih dari itu akan diterapkan pula di akhirat. Allah berfirman,''(kepada malaikat diperintahkan), 'Kumpulkanlah orang-orang yang dhalim bersama teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah'.'' (QS Ash Shaffat : 22).
Umar Ibnu Khattab dan setelahnya Imam Ahmad pernah berkata mengenai tafsiran 'azwajahum' yakni yang sesuai dan mirip dengannya.Allah juga berfirman,''dan apabila jiwa (ruh-ruh) dipertemukan. (QS At Takwir : 7).
Yakni setiap orang akan digiring beserta dengan orang-orang yang sama perilakunya. Allah akan menggiring sesama orang-orang yang saling mencintai karenaNya ke dalam surga, dan orang-orang yang saling berkasih-kasihan di atas jalan syetan digiring ke neraka jahim. Mau tidak mau, maka setiap orang akan digiring dengan siapa yang dicintainya. Di dalam Mustadrak Al Isyq Hakim disebutkan, bahwa Nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda,''Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum, kecuali akan digiring bersama mereka kelak''. (HR Ahmad)

Cinta Dan Jenis-Jenisnya
Cinta memiliki berbagai macam jenis dan tingkatan. Yang tertinggi dan paling mulia ialah mahabbatu fillah wa lillah (cinta karena Allah dan didalam agama Allah). Yaitu cinta yang mengharuskan mencintai apa-apa yang dicintai Allah, dilakukan berlandaskan cinta kepada Allah dan RosulNya. Cinta berikutnya adalah cinta yang karena adanya kesamaan dalam cara hidup, agama, madzhab, ideologi, hubungan kekeluargaan, profesi dan kesamaan dalam hal-hal lainnya.
Diantara jenis cinta lainnya, yakni cinta yang motifnya karena ingin mendapatkan sesuatu dari yang dicintainya, baik karena kedudukan, harta, pengajaran dan bimbingan, ataupun kebutuhan biologis. Cinta yang didasari hal-hal seperti tadi - yaitu al mahabbah al 'ardiyah - akan hilang bersama hilangnya apa yang ingin didapatkan dari orang yang dicintainya. Yakinlah, bahwa orang yang mencintaimu karena sesuatu, akan meninggalkanmu ketika telah mendapatkan apa yang diinginkan darimu.
Adapun cinta lainnya, yaitu cinta karena adanya kesamaan dan kesesuaian antara yang menyinta dan yang dicinta. Mahabbah al isyq termasuk cinta jenis ini. Tidak akan sirna kecuali jika ada sesuatu yang menghilangkannya. Cinta jenis ini, yaitu berpadunya ruh dan jiwa. Oleh karena itu tidak terdapat pengaruh yang begitu besar baik berupa rasa was-was, hati yang gundah gulana maupun kehancuran kecuali pada cinta jenis ini.
Timbul pertanyaan, bahwa cinta ini merupakan bertemunya ikatan batin dan ruh, tetapi mengapa ada cinta yang bertepuk sebelah tangan? Bahkan kebanyakan cinta seperti ini hanya sepihak dari orang yang sedang kasmaran saja? Jika cinta ini perpaduan antara jiwa dan ruh, maka tentulah cinta itu akan terjadi antara kedua belah pihak dan bukan sepihak saja?
Jawabnya ialah, bahwa tidak terpenuhinya hasrat disebabkan kurangnya syarat tertentu. Atau adanya penghalang sehingga tidak terealisasikan cinta antara keduanya. Hal ini disebabkan tiga faktor. Pertama, bahwa cinta ini sebatas cinta karena adanya kepentingan. Oleh karena itu tidak mesti keduanya saling mencintai. Terkadang yang dicintai justru lari darinya. Kedua, adanya penghalang sehingga seseorang tidak dapat mencintai orang yang dicintainya, baik karena adanya cela dalam akhlak, bentuk rupa, sikap dan faktor lainnya. Ketiga, adanya penghalang dari pihak orang yang dicintai.
Jika penghalang ini dapat disingkirkan, maka akan terjalin benang-benang cinta antara keduanya. Kalau bukan karena kesombongan, hasad, cinta kekuasaan dan permusuhan dari orang-orang kafir, niscaya para rasul-rasul akan menjadi orang yang paling mereka cintai lebih dari cinta mereka kepada diri, keluarga dan harta.
Terapi Penyakit Al-Isyq
Sebagai salah satu jenis penyakit, tentulah al-isyq dapat disembuhkan dengan terapi-terapi tertentu. Diantara terapi tersebut ialah sebagai berikut.
Jika terdapat peluang bagi orang yang sedang kasmaran tersebut untuk meraih cinta orang yang dikasihinya dengan ketentuan syariat dan suratan taqdirnya, maka inilah terapi yang paling utama. Sebagaimana terdapat dalam shahihain dari riwayat Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,
''Hai sekalian pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka hendaklah dia menikah. Barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah berpuasa. Karena puasa dapat menahan dirinya dari ketergelinciran (kepada perbuatan zina).
Hadits ini memberikan dua solusi, utama dan pengganti. Solusi utama dalah menikah. Jika solusi ini dapat dilakukan, maka tidak boleh mencari solusi lain. Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,
''Aku tidak pernah melihat ada dua orang yang saling mengasihi selain melalui jalur pernikahan.''
Inilah tujuan dan anjuran Allah untuk menikahi wanita, baik yang merdeka ataupun budak dalam firman-Nya,
''Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (QS. An Nisa: 28).
Allah menyebutkan dalam ayat ini keringanan yang diberikan terhadap hamba-Nya. Dan Allah mengetahui kelemahan manusia dalam menahan syahwatnya, sehingga memperbolehkan para wanita yang baik-baik dua, tiga, ataupun empat. Sebagaimana Allah memperbolehkan mendatangi budak-budak wanita mereka. Sampai-sampai Allah membuka bagi mereka pintu untuk menikahi budak-budak wanita jika mereka membutuhkannya sebagai peredam syahwat. Demikianlah keringanan dan rahmat-Nya terhadap makhluk yang lemah ini.
Jika terapi pertama tidak dapat dilakukan akibat tertutupnya peluang menuju orang yang dikasihinya karena ketentuan syar'i dan takdir, maka penyakit ini bisa semakin ganas. Adapun terapinya harus dengan meyakinkan pada dirinya, bahwa apa-apa yang diimpikannya mustahil terjadi. Lebih baik baginya untuk segera melupakannya. Jiwa yang telah memutus harapan untuk mendapatkan sesuatu, niscaya akan tenang dan tidak lagi mengingatnya. Jika ternyata belum terlupakan, dapat mempengaruhi keadaan jiwanya hingga semakin menyimpang jauh.
Dalam kondisi seperti ini wajib baginya untuk mencari terapi lain. Yaitu dengan mengajak akalnya berfikir, bahwa menggantungkan hatinya kepada sesuatu yang mustahil dijangkaunya itu ibarat perbuatan gila. Ibarat pungguk merindukan bulan. Bukankah orang-orang akan menganggapnya termasuk ke dalam kumpulan orang-orang yang tidak waras?
Apabila kemungkinan untuk mendapatkan apa yang dicintainya terhalang karena larangan syariat, maka terapinya yaitu dengan menganggap bahwa yang dicintainya itu bukan ditakdirkan menjadi miliknya. Jalan keselamatan yaitu dengan menjauhkan dirinya dari orang yang dicintainya. Dia harus merasa bahwa pintu ke arah yang diinginkannya tertutup, dan mustahil tercapai.
Jika ternyata jiwanya yang selalu menyuruhnya kepada kemungkaran masih tetap menuntut, handaklah dia mau meninggalkannya karena dua hal.
Pertama, karena takut (kepada Allah). Yaitu dengan menumbuhkan perasaan bahwa ada hal yang lebih layak dicintai, lebih bermanfaat, lebih baik dan lebih kekal. Seseorang yang berakal jika menimbang-nimbang antara mencintai sesuatu yang cepat sirna dengan sesuatu yang lebih layak untuk dicintai, lebih bermanfaat, lebih kekal dan lebih nikmat, tentu akan memilih yang lebih tinggi derajatnya. Jangan sampai engkau menggadaikan kenikmatan abadi yang tidak terlintas dalam pikiranmu dan menggantikannya dengan kenikmatan sesaat yang segera berbalik menjadi sumber penyakit. Ibarat orang yang sedang bermimpi indah, ataupun berkhayal terbang melayang jauh, maka ketika tersadar ternyata hanyalah mimpi dan khayalan. Akhirnya sirnalah segala keindahan semu. Yang tertinggal hanyalah keletihan, hilang nafsu dan kebinasaan menunggu.
Kedua, keyakinan bahwa resiko yang sangat menyakitkan akan ditemuinya jika gagal melupakan yang dikasihinya. Dia akan mengalami dua hal yang menyakitkan sekaligus. Yaitu gagal mendapatkan kekasih yang diinginkannya, serta bencana menyakitkan dan siksa yang pasti akan menimpanya. Jika yakin bakal mendapatkan dua hal menyakitkan ini, niscaya akan mudah baginya meninggalkan perasaan ingin memiliki yang dicinta. Dia akan berpikir, bahwa sabar menahan diri itu lebih baik. Akal, agama, harga diri dan kemanusiaannya akan memerintahkannya untuk bersabar, demi mendapatkan kebahagiaan abadi. Sementara kebodohan, hawa nafsu, kedhalimannya akan memerintahkannya untuk mengalah mendapatkan apa yang dikasihinya. Sungguh, orang yang terhindar ialah orang-orang yang dipelihara oleh Allah.
Jika hawa nafsunya masih tetap ngotot dan tidak menerima terapi tadi, maka hendaklah berfikir mengenai dampak negatif dan kerusakan yang akan ditimbulkannya segera, dan kemaslahatan yang akan gagal diraihnya. Sebab mengikuti hawa nafsu dapat menimbulkan kerusakan dunia dan menepis kebaikan yang bakal diterimanya. Lebih parah lagi, dengan memperturutkan hawa nafsu ini akan menghalanginya untuk mendapat petunjuk yang merupakan kunci keberhasilan dan kemaslahatannya.
Jika terapi ini tidak mempan juga untuknya, hendaklah dia selalu mengingat sisi-sisi keburukan kekasihnya dan hal-hal yang dapat membuatnya menjauh darinya. Jika dia mau mencari-cari kejelekan yang ada pada kekasihnya, niscaya dia akan mendapatkannya lebih dominan daripada keindahannya. Hendaklah dia banyak bertanya kepada orang-orang yang berada di sekeliling kekasihnya tentang berbagai kejelekannya yang belum diketahuinya. Sebab, sebagaimana kecantikan sebagai faktor pendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya, maka demikian pula kejelekan merupakan pendorong kuat agar dapat membenci dan menjauhinya. Hendaklah dia mempertimbangkan dua sisi ini dan memilih yang terbaik baginya. Jangan terpedaya karena kecantikan kulit, dan membandingkannya dengan orang yang terkena penyakit sopak atau kusta. Tetapi hendaklah dia memalingkan pandangannya kepada kejelekan sikap dan perilakunya. Hendaklah dia mentutup matanya dair kencantikan fisik dan melihat kepada kejelekan yang diceritakan mengenai hatinya.
Jika terapi ini masih saja tidak mempan baginya, maka terapi terakhir yaitu mengadu dan memohon dengan jujur kepada Allah penolong orang-orang yang ditimpa musibah jika memohon kepada-Nya. Hendaklah dia menyerahkan jiwa sepenuhnya dihadapan kebesaran-Nya sambil memohon, merendahkan dan menghinakan diri. Jiak dia dapat melaksanakan terapi akhir ini, maka sesungguhnya dia telah membuka pintu taufik (pertolongan Allah). Hendaklah dia berbuat iffah (menjaga diri) dan menyembunyikan perasaannya. Jangan menjelek-jelekkan kekasihnya dan mempermalukannya di hadapan manusia ataupun menyakitinya. Sebab hal tersebut merupakan kedzaliman dan melampaui batas.

Penutup
Demikianlah kiat-kiat khusus untuk menyembuhkan penyakit ini. Namun ibarat kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum terkena virus ini, maka lebih baik menghindar. Bagaimana cara mengindarinya? Tidak lain, yaitu dengan tazkiyatun nafs (pembersihan jiwa). Semoga pembahasan ini bermanfaat.
Sumber: Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VI/1423 H/2002 M (dari tulisan Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitab beliau Zadul Ma'ad Fi Hadyi Khairi Ibad)

Tuesday, February 13, 2007

Tuah Karun Trah Serumpun


Tuah Karun Trah Serumpun


Kayu berkelok sungguh elok
Kayu bakar tembikar
Kaki kayu berdiri kekar
Dibatang pohon, penuh bekas cakar

Ranting-ranting
Kering,jelenting,menguning
Anting-anting pohon melenting-lenting
Pohon tegar penuh anak-anak bajing

Di suaka garis batas antara trah bangsa
Dua trah sama berbeda rupa
Kusangkur air mancur
Kusemai langit tirisan pantai

Panglima merah marah memperkosa perawan hutan
Penjagal perawan berangasan membabat dada terlebat
Jagad merah, menyergap asap bertuah
Tuah karun kedua trah serumpun

Tahi api, pengap asap
Tahi api bumi, Pengap asap bumi
Bara api bumi, menyala bara neraka
Keluk asap bumi, asap keluk neraka

Kemana kita harus pergi………..
Dimana kitakan mencari………..
Perawan hijau memukau dihamparan bentangan pulau
Tiada ranah para saudagar keranjingan
Menyulut panglima merah penuh kemarahan
Menggeliat algojo perawan ijo

Tahi api, pengap asap
Api panas dunia,seribu kali akhirat sana
Berbakar batu bara berteman manusia hina
Fikri Abdillah

Monday, February 12, 2007

Surat Untukmu............


Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Duhai ukhti yang dimuliakan Allah,


biarkanlah diri yang hina dina serta berlumur noda ini mengungkapkan apa yang didalam hati ini.


Ukhti yang dimuliakan Allah,Kutahu dirimu sangatlah lelah di nun jauh sana, meski engkau mengerti kelelahan itu kan membuatmu kesakitan
Kutahu dirimu amatlah sibuk menguntai waktu hingga engkau selalu lupa akan rasa kantuk,


Kutahu dirimu amatlah berat menjaga amanah dari kedua orang tua yang telah merindumu teramat sangat,berharap sang buah hati tercinta kembali membawa hasil yang penuh dengan asa,


Kutahu dirimu tak pernah berhenti berbuat yang terbaik meski engkau tahu terkadang engkau kehilangan daya untuk kembali berjuang meraih yang terbaik itu,


Kutahu dirimu teramat jarang untuk sekedar beristirahat layak padahal engkau tahu dirimu butuh berhenti sejenak,Kutahu dirimu merindu akan datangnya kehangatan dari ayah dan ibu,namun engkau berusaha memadamkan dengan harapan memberi hasil yang memuaskan pada kedua orang tuamu itu,


Kutahu engkau tak kenal lelah berlari mengejar cita meski kadang kerikil terjal,batu sandungan menghambat laju larimu tapi sekali lagi tiada penah kenal lelah engkau berlari mengejar cita yang mulia nan penuh dengan berkahNya.


Ukhti yang kucinta, ketika ayat tentang cinta dilantunkan oleh seorang tahfidz ternama mengenai cinta kepadaNya bahwasanya hakekat cinta ialah cinta pada Allah semata.,
ingin kukatakan ini


Kucinta engkau karena aku cinta kepada Tuhanmu yaitu Allah
Kucinta engkau karena aku cinta Rasulmu yaitu Muhammad
Kucinta engkau karena aku cinta Dienmu yaitu IslamKucinta engkau karena aku cinta Saudaramu yaitu Umat Muslim


Kutahu sekarang belum saatnya
Kutahu sekarang belum waktunya
Kutahu sekarang belum masanya

Ketika ku jaga diriku untuk menanti dirimu
Jagalah dirimu jua meski kutahu tiada pasti kuakan meminangmu
Karena satu hal yang kutahu hidup,mati,jodoh ditangan Allah


Karena cerminan buah hatimu kelak adalah seperti dirimu saat ini
Meski tiada pasti siapa Imammu kelak nanti
Tapi kuingin keluargamu menjadi tiang bagi negeri,tiang bagi dien kita ini
Mungkin kuhanya bisa berkata-kata, mungkin kuhanya bisa menambat kalimat
Tapi kutahu engkau pasti lebih bisa menjaga diri


Menjadi muslimah sejati
Menjadi akhwat sejati
Menjadi ibu sejati
Menjadi istri sejati


Bagi suamimu,bagi anakmu,bagi dienmu dunia akhirat kelak nanti !!
Dari yang mencintaimu serta yang menginginkan bibit-bibit cinta ini menjadi buah dan tunas menuju kepada Ya Rabbi Izzati.


Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh